Pohon Menteng di Hutan Kota Bekasi Eduforest |
Nama Pohon : Menteng
Nama Latin : Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell. Arg
Nama Daerah/Lokal : Kepundung, Kapundung, Kemundung, Mundung, Kapungung, Engkumi, Kayu Masam, Kokonau, Kunau, Kunyi, Longkumo, liox Moho, Tunding undang, Umbarian, Jinteh Merah, dan Bencoy.
Taksonomi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Magnoliphyta |
Kelas | : Magnoliopsida |
Ordo | : Malpighiales |
Famili | : Phyllanthaceae |
Genus | : Baccaurea |
Spesies | : Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell. Arg |
Daerah Penyebaran : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
Habitus : Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai cokelat tua.
Batang Menteng |
Kegunaan
- Pohon Menteng dimanfaatkan buahnya untuk dimakan langsung sebagai buah segar. Buahnya mempunyai rasa asam-asam manis. Selain dimakan langsung buah Kepundung juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman.
- Kayu pohon Menteng memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Selain itu, kulit dan daun pohon yang disebut juga sebagai kepundung ini mempunyai khasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya adalah sebagai obat mencret dan untuk pelancar haid.
Daun Menteng
alamendah.org. (2011, February 6). Pohon dan Buah Menteng Makin Langka. Retrieved from alamendah.org: https://alamendah.org/2011/02/06/pohon-dan-buah-menteng-makin-langka/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar